Kanker
usus merupakan suatu jenis kanker yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini
dipicu oleh jaringan usus yang terus menerus digerogoti oleh sel kanker, yang
menjadikan usus tidak memiliki kemampuan lagi dalam menjalankan fungsinya.
Kondisi seperti ini tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja dan harus dengan
segera ditangani sebagai jalan untuk mengurangi resiko tingkat kematian.
Pengertian Kanker Usus
Kanker
usus adalah suatu keganasan sel kanker yang tumbuh didalam jaringan usus, yang
biasanya pertumbuhan sel kanker sangat cepat. Namun pertumbuhan sel kanker ini
cenderung tidak menimbulkan gejala apapun. Sehingga seringkali diketahui telah
mencapai stadium lanjut. Perlu adanya kewaspadaan diri terhadap serangan kanker
usus ini dan sebisa mungkin jauhi apa yang dapat menjadi pemicunya.
Faktor Pemicu Kanker Usus
- Faktor usia.
- Kurangnya asupan sayuran dan buah-buahan dalam tubuh.
- Dipicu oleh penyakit lain seperti polip usus.
- Sering merokok.
- Faktor obesitas.
- Sering mengkonsumsi alkohol.
- Terkena paparan zat kimia seperti logam berat atau toksin.
Gejala-Gejala Kanker Usus
- Merasakan nyeri perut yang sangat tajam.
- Adanya perdarahan pada rektum.
- Merasakan kram pada lambung.
- Wajah tampak pucat.
- Tubuh mudah lemah dan lemas.
- Adanya darah dalam tinja atau feses.
- Adanya pembesaran hati dan pelebaran saluran limpa
Berikut
ini adalah beberapa tips agar terhindar dari penyakit kanker usus, di antaranya
adalah sebagai berikut :
- Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat. Setelah menjalani polipektomi adenoma di sarankan pemberian suplemen kalsium.
- Di sarankan pula suplementasi vitamin E, dan D.
- Makan buah dan sayuran tiap hari.
- Pertahankan indeks Massa Tubuh antara 18,5-25.0 kg/m2 sepanjang hidup.
- Lakukan aktivitas fisik, semsial jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari.
- Hindari kebiasaan merokok . Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang di temukan adanya polip.
- Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.
Thomas
A. Sellers, PhD, direktur pencegahan dan pengendalian kanker di Moffitt Cancer
Center, Tampa yang mengatakan 70 persen penyebab kanker bisa di hindari karena
berkaitan dengan gaya hidup.
Namun
penelitian berikutnya mengungkapkan banyak hal kecil namun mengejutkan yang
dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini menyerang tubuh Anda.
Untuk
lebih jelasnya, simak cara mudah untuk terbebas dari resiko kanker seperti di
lansir dari prevention, di bawah ini.
1.
Saring Air Keran di Rumah
Dengan
memberi filter pada air keran di rumah, maka Anda akan mengurangi risiko
terpapar bahan kimia yang di ketahui atau di duga mengandung karsinogen dan
bahan kimia pengganggu hormon lainnya.
Sebuah
laporan dari President’s Cancer Panel dan Environmental Working Group tentang
cara mengurangi paparan karsinogen menunjukkan bahwa air keran yang di filter
di rumah terbukti lebih aman dari pada air botolan yang kualitasnya seringkali
tidak lebih tinggi, bahkan dalam beberapa kasus lebih buruk daripada sumber air
kota.
Simpan
air dalam wadah berbahan stainless steel atau kaca untuk menghindari kontaminan
kimia seperti BPA yang bisa di dapatkan dari botol plastik.
2.
Sebelum di Panggang, Rendam Dulu Dagingnya
Daging
olahan yang hangus dan matang bisa mengandung senyawa kimia penyebab kanker
bernama heterocyclic amines (HCA) yang terbentuk ketika daging di bakar pada
suhu tinggi dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang masuk ke dalam
makanan ketika arangnya di bakar.
“Rekomendasi
untuk mengurangi konsumsi daging panggang memang benar-benar di dasari bukti
ilmiah yang solid,” kata Cheryl Lyn Walker, PhD, profesor karsinogenesis
di Universitas Texas M.D. Anderson Cancer Center.
Kalaupun
Anda memanggang daging, rendam daging ke dalam air berisi rosemary dan thyme
setidaknya satu jam sebelum di panggang.
Menurut
penelitian dari Kansas State University, bumbu-bumbu kaya antioksidan itu dapat
memotong HCA-nya hingga 87 persen.
4.
Banyak-banyak Minum Air Putih
Minum
banyak air dan cairan lain bisa mengurangi risiko kanker kandung kemih dengan
cara mengencerkan konsentrasi agen penyebab kanker dalam urin dan membantu
mengeluarkannya lebih cepat. Menurut American Cancer Society, minumlah air
minimal 8 gelas sehari.
5.
Tambah Asupan Sayuran Anda
Jika
Anda ingin membuat salad, pilihlah bahan-bahan yang warnanya hijaunya paling
gelap. Klorofil yang memberi sayuran warna hijau itu sarat dengan magnesium.
Menurut beberapa studi, senyawa itu bisa menurunkan risiko kanker usus besar
pada wanita.
“Magnesium
mempengaruhi proses pemberian sinyal pada sel-sel dalam tubuh dan tanpa jumlah
asupan magnesium yang benar, sel-sel itu mungkin akan melakukan berbagai hal
seperti membelah dan berkembang biak tanpa terkendali,” ujar Walker. Hanya
setengah cangkir bayam matang saja memberikan asupan 75 mg magnesium atau 20
persen dari nilai hariannya.
6.
Nyemil Kacang Brazil
Kacang
brazil merupakan salah satu sumber selenium, antioksidan yang menurunkan risiko
kanker kandung kemih pada wanita berdasarkan penelitian dari Dartmouth Medical
School.
Penelitian
lain menemukan bahwa orang yang memiliki selenium berkadar tinggi memiliki
risiko kematian lebih rendah dari penderita kanker paru-paru dan usus.
Para
peneliti berpikir selenium tidak hanya melindungi sel dari kerusakan radikal
bebas tetapi dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menekan pembentukan
pembuluh darah yang memberi makan tumor penyebab kanker.
12.
Makan Makanan Bersih
President’s
Cancer Panel merekomendasikan untuk membeli
daging bebas antibiotik dan hormon tambahan yang di duga menyebabkan masalah
endokrin, termasuk kanker.
Laporan
ini juga menyarankan agar Anda membeli produk makanan yang di tumbuhkan tanpa
pestisida. Kalaupun tidak ada, belilah bahan makanan biasa lalu cucilah bahan
makanan itu secara menyeluruh untuk menghilangkan residunya. (Bahakan makanan
dengan pestisida paling banyak seperti seledri, buah persik, stroberi, apel dan
blueberry).
“Setidaknya
40 jenis karsinogen banyak di temukan dalam pestisida dan kita benar-benar
harus mencoba untuk mengurangi paparannya,” tambah Sellers.
Bergeraklah
Agar Terhindar dari Kanker
Kebanyakan
pegawai kantoran biasanya menghabiskan waktu antara 8 dan 10 jam sehari di
dalam ruangan. Aktivitas yang serba monoton, seperti mengoperasikan komputer,
duduk, atau berdiskusi di ruang rapat, menyebabkan tubuh menjadi kurang banyak
bergerak.
Pola
aktivitas seperti ini jelas kurang baik. Banyak penelitian menyebutkan, gaya
hidup kurang aktif dapat menjadi pemicu dari beragam gangguan kesehatan serius,
seperti penyakit kardiovaskular, kegemukan, dan masalah tulang.
Menurut
temuan terbaru, para ahli dari Alberta Health Service Cancer Care di
Kanada, gaya hidup sedentary atau tidak aktif memiliki keterkaitan dengan
perkembangan kanker usus dan kanker payudara. Diperkirakan, sekitar 92.000
kasus kanker jenis ini berhubungan dengan gaya hidup tidak aktif dan kurang
olahraga.
Dalam
penelitiannya, para ilmuwan menganalisis gaya hidup dan aktivitas kelompok
wanita pascamenopause. Salah satu temuan penting adalah wanita yang mencoba
untuk tetap aktif dan rutin berolahraga memiliki 25-30 persen risiko lebih
rendah menderita kanker. Kebiasaan melakukan jalan cepat setiap hari juga ternyata
efektif untuk mengurangi risiko kanker payudara atau kanker usus besar.
Menurut
para peneliti, aktivitas fisik yang sifatnya minimal juga dapat di lakukan
untuk mengurangi dampak buruk akibat gaya hidup sedentary. Duduk selama
satu jam misalnya, harus diselingi dengan aktivitas fisik selama 1-2 menit
dengan cara berolahraga, menari, atau aktivitas lainnya.
Peneliti
yakin bahwa kurangnya aktivitas fisik seharusnya di masukan ke dalam
faktor-faktor yang memengaruhi penyakit kanker seperti tingkat hormon, berat
badan berlebih, genetika, merokok, penyalahgunaan alkohol, dan faktor
lingkungan lain seperti radiasi dan paparan sinar matahari.
“Untuk jenis kanker yang paling
umum, tampaknya melakukan sesuatu yang sederhana seperti jalan cepat selama 30
menit sehari dapat membantu mengurangi risiko kanker,” kata Dr Christine
Friedenreich, salah seorang pemimpin penelitian.
Hasil
riset ini di terbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research dan
di publikasikan pada konferensi tahunan di American Institute for Cancer
Research.
http://dianeka.com/obatherbalalternatif/tag/artikel-tentang-kanker-usus-dan-pengobatannya/