Selasa, 18 Desember 2012

penyakit kanker usus beserta solusi agar terhindar dari kanker usus



Kanker usus merupakan suatu jenis kanker yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini dipicu oleh jaringan usus yang terus menerus digerogoti oleh sel kanker, yang menjadikan usus tidak memiliki kemampuan lagi dalam menjalankan fungsinya. Kondisi seperti ini tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja dan harus dengan segera ditangani sebagai jalan untuk mengurangi resiko tingkat kematian.
Pengertian Kanker Usus
Kanker usus adalah suatu keganasan sel kanker yang tumbuh didalam jaringan usus, yang biasanya pertumbuhan sel kanker sangat cepat. Namun pertumbuhan sel kanker ini cenderung tidak menimbulkan gejala apapun. Sehingga seringkali diketahui telah mencapai stadium lanjut. Perlu adanya kewaspadaan diri terhadap serangan kanker usus ini dan sebisa mungkin jauhi apa yang dapat menjadi pemicunya.
Faktor Pemicu Kanker Usus
  1. Faktor usia.
  2. Kurangnya asupan sayuran dan buah-buahan dalam tubuh.
  3. Dipicu oleh penyakit lain seperti polip usus.
  4. Sering merokok.
  5. Faktor obesitas.
  6. Sering mengkonsumsi alkohol.
  7. Terkena paparan zat kimia seperti logam berat atau toksin.
Gejala-Gejala Kanker Usus
  1. Merasakan nyeri perut yang sangat tajam.
  2. Adanya perdarahan pada rektum.
  3. Merasakan kram pada lambung.
  4. Wajah tampak pucat.
  5. Tubuh mudah lemah dan lemas.
  6. Adanya darah dalam tinja atau feses.
  7. Adanya pembesaran hati dan pelebaran saluran limpa

Berikut ini adalah beberapa tips agar terhindar dari penyakit kanker usus, di antaranya adalah sebagai berikut :
  1. Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat. Setelah menjalani polipektomi adenoma di sarankan pemberian suplemen kalsium.
  2. Di sarankan pula suplementasi vitamin E, dan D.
  3. Makan buah dan sayuran tiap hari.
  4. Pertahankan indeks Massa Tubuh antara 18,5-25.0 kg/m2 sepanjang hidup.
  5. Lakukan aktivitas fisik, semsial jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari.
  6. Hindari kebiasaan merokok . Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang di temukan adanya polip.
  7. Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun.
Thomas A. Sellers, PhD, direktur pencegahan dan pengendalian kanker di Moffitt Cancer Center, Tampa yang mengatakan 70 persen penyebab kanker bisa di hindari karena berkaitan dengan gaya hidup.
Namun penelitian berikutnya mengungkapkan banyak hal kecil namun mengejutkan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini menyerang tubuh Anda.
Untuk lebih jelasnya, simak cara mudah untuk terbebas dari resiko kanker seperti di lansir dari prevention, di bawah ini.
1. Saring Air Keran di Rumah
Dengan memberi filter pada air keran di rumah, maka Anda akan mengurangi risiko terpapar bahan kimia yang di ketahui atau di duga mengandung karsinogen dan bahan kimia pengganggu hormon lainnya.
Sebuah laporan dari President’s Cancer Panel dan Environmental Working Group tentang cara mengurangi paparan karsinogen menunjukkan bahwa air keran yang di filter di rumah terbukti lebih aman dari pada air botolan yang kualitasnya seringkali tidak lebih tinggi, bahkan dalam beberapa kasus lebih buruk daripada sumber air kota.
Simpan air dalam wadah berbahan stainless steel atau kaca untuk menghindari kontaminan kimia seperti BPA yang bisa di dapatkan dari botol plastik.
2. Sebelum di Panggang, Rendam Dulu Dagingnya
Daging olahan yang hangus dan matang bisa mengandung senyawa kimia penyebab kanker bernama heterocyclic amines (HCA) yang terbentuk ketika daging di bakar pada suhu tinggi dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang masuk ke dalam makanan ketika arangnya di bakar.
“Rekomendasi untuk mengurangi konsumsi daging panggang memang benar-benar di dasari bukti ilmiah yang solid,” kata Cheryl Lyn Walker, PhD, profesor karsinogenesis di Universitas Texas M.D. Anderson Cancer Center.
Kalaupun Anda memanggang daging, rendam daging ke dalam air berisi rosemary dan thyme setidaknya satu jam sebelum di panggang.
Menurut penelitian dari Kansas State University, bumbu-bumbu kaya antioksidan itu dapat memotong HCA-nya hingga 87 persen.
4. Banyak-banyak Minum Air Putih
Minum banyak air dan cairan lain bisa mengurangi risiko kanker kandung kemih dengan cara mengencerkan konsentrasi agen penyebab kanker dalam urin dan membantu mengeluarkannya lebih cepat. Menurut American Cancer Society, minumlah air minimal 8 gelas sehari.
5. Tambah Asupan Sayuran Anda
Jika Anda ingin membuat salad, pilihlah bahan-bahan yang warnanya hijaunya paling gelap. Klorofil yang memberi sayuran warna hijau itu sarat dengan magnesium. Menurut beberapa studi, senyawa itu bisa menurunkan risiko kanker usus besar pada wanita.
“Magnesium mempengaruhi proses pemberian sinyal pada sel-sel dalam tubuh dan tanpa jumlah asupan magnesium yang benar, sel-sel itu mungkin akan melakukan berbagai hal seperti membelah dan berkembang biak tanpa terkendali,” ujar Walker. Hanya setengah cangkir bayam matang saja memberikan asupan 75 mg magnesium atau 20 persen dari nilai hariannya.
6. Nyemil Kacang Brazil
Kacang brazil merupakan salah satu sumber selenium, antioksidan yang menurunkan risiko kanker kandung kemih pada wanita berdasarkan penelitian dari Dartmouth Medical School.
Penelitian lain menemukan bahwa orang yang memiliki selenium berkadar tinggi memiliki risiko kematian lebih rendah dari penderita kanker paru-paru dan usus.
Para peneliti berpikir selenium tidak hanya melindungi sel dari kerusakan radikal bebas tetapi dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menekan pembentukan pembuluh darah yang memberi makan tumor penyebab kanker.
12. Makan Makanan Bersih
President’s Cancer Panel merekomendasikan untuk membeli daging bebas antibiotik dan hormon tambahan yang di duga menyebabkan masalah endokrin, termasuk kanker.
Laporan ini juga menyarankan agar Anda membeli produk makanan yang di tumbuhkan tanpa pestisida. Kalaupun tidak ada, belilah bahan makanan biasa lalu cucilah bahan makanan itu secara menyeluruh untuk menghilangkan residunya. (Bahakan makanan dengan pestisida paling banyak seperti seledri, buah persik, stroberi, apel dan blueberry).
“Setidaknya 40 jenis karsinogen banyak di temukan dalam pestisida dan kita benar-benar harus mencoba untuk mengurangi paparannya,” tambah Sellers.
Bergeraklah Agar Terhindar dari Kanker
Kebanyakan pegawai kantoran biasanya menghabiskan waktu antara 8 dan 10 jam sehari di dalam ruangan. Aktivitas yang serba monoton, seperti mengoperasikan komputer, duduk, atau berdiskusi di ruang rapat, menyebabkan tubuh menjadi kurang banyak bergerak.
Pola aktivitas seperti ini jelas kurang baik. Banyak penelitian menyebutkan, gaya hidup kurang aktif dapat menjadi pemicu dari beragam gangguan kesehatan serius, seperti penyakit kardiovaskular, kegemukan, dan masalah tulang.
Menurut temuan terbaru, para ahli dari Alberta Health Service Cancer Care di Kanada, gaya hidup sedentary atau tidak aktif memiliki keterkaitan dengan perkembangan kanker usus dan kanker payudara. Diperkirakan, sekitar 92.000 kasus kanker jenis ini berhubungan dengan gaya hidup tidak aktif dan kurang olahraga.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan menganalisis gaya hidup dan aktivitas kelompok wanita pascamenopause. Salah satu temuan penting adalah wanita yang mencoba untuk tetap aktif dan rutin berolahraga memiliki 25-30 persen risiko lebih rendah menderita kanker. Kebiasaan melakukan jalan cepat setiap hari juga ternyata efektif untuk mengurangi risiko kanker payudara atau kanker usus besar.
Menurut para peneliti, aktivitas fisik yang sifatnya minimal juga dapat di lakukan untuk mengurangi dampak buruk akibat gaya hidup sedentary.  Duduk selama satu jam misalnya, harus diselingi dengan aktivitas fisik selama 1-2 menit dengan cara berolahraga, menari, atau aktivitas lainnya.
Peneliti yakin bahwa kurangnya aktivitas fisik seharusnya di masukan ke dalam faktor-faktor yang memengaruhi penyakit kanker seperti tingkat hormon, berat badan berlebih, genetika, merokok, penyalahgunaan alkohol, dan faktor lingkungan lain seperti radiasi dan paparan sinar matahari.
“Untuk jenis kanker yang paling umum, tampaknya melakukan sesuatu yang sederhana seperti jalan cepat selama 30 menit sehari dapat membantu mengurangi risiko kanker,” kata Dr Christine Friedenreich, salah seorang pemimpin penelitian.
Hasil riset ini di terbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research  dan di publikasikan pada konferensi tahunan di American Institute for Cancer Research.


http://dianeka.com/obatherbalalternatif/tag/artikel-tentang-kanker-usus-dan-pengobatannya/

sistem informasi kesehatan



Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan.
Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
  1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
  2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
  3. Health worksforce (tenaga medis)
  4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
  5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
  6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.
Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:
  1. Upaya kesehatan
  2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
  3. Pembiayaan kesehatan
  4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
  5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
  6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
  7. Pemberdayaan masyarakat.
Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan,  harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
  2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain.
  3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
  4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.
  5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
  6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
  7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
  8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
  9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
  10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
  11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
Dinas Kesehatan telah menetapkan visi yaitu tersusunnya sistim informasi kesehatan di dinas kesehatan melalui ketersediaan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu di setiap jenjang administrasi. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa agar setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.


http://sikkotasemarang.wordpress.com/2011/11/24/definisi-sistem-informasi-kesehatan/

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASKEP KELUARGA
KELUARGA
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing  (friedman 1998)
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing  (friedman 1998)
Kesimpulan :
            - unit terkecil dari masy
            - dua orang / lebih
            - ikatan perkawinan dan            pertalian darah
            - hidup dalam satu rumah          tangga
            - asuhan kepala rt
            - berinteraksi
            - punya peran masing2
            - pertahankan suatu      budaya

CIRI-CIRI KLG :
  1. Diikat tali perkawinan
  2. Ada hub darah
  3. Ada ikatan batin
  4. Tanggung jawab masing –masing
  5. Ada penagmbil keputusan
  6. Kerjasama
  7. Interaksi
  8. Tinggal dalam suatu rumah

STRUKTUR :
1.  Struktur peran klg, formal dan informal
2.   Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan
3.  Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain
4.  Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan 

CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :
  1. Terorganisasi , bergantung satu sama lain
  2. Ada keterbatasan ,
  3. Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing

STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :
  1. Patrilineal, klg sedarah            terdiri sanak saudara     sedarah dlm beberapa   generasi , dimana hub.   Itu berasal dari jalur           ayah
  2. Matrilineal, klg sedarah           terdiri sanak saudara     sedarah dlm beberapa   generasi , dimana hub.   Itu berasal dari jalur           ibu
  3. Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri
  4. Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami
  5. Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg  dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri

PEMEGANG KEKUASAAN
Patriakal, dominan dipihak ayah
Matriakal, dominan di pihak ibu
Equalitarian , ayah dan ibu


PERANAN KELUARGA :
  1. Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy
  2. Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik  anak, pencari nafkah tambahan, anggota masy
  3. Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
  1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
  2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
  1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
  2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)

TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN  TAHAP PERKEMBANGAN  (DUVAL)
            (SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE) 
  1. Keluarga baru menikah
            - membina hub. Intim
            - bina hub, dg klg lain: teman     dan       kelompok sosial
            - mendiskusikan rencana           punya anak
  1. Klg. Dg anak baru lahir
            - persiapan mjd ortu
            - adaptasi klg baru ,      interaksi klg, hub. Seksual
  1. Klg dg anak usia pra sekolah
            - memenuhi kebut. Anggota      klg : rumah,       rasa aman
            - membantu anak u/      bersosialisasi
            -  mempertahankan hub yg        sehat klg intern dan       luar
            - pembag tanggung jawab
            - kegiatan u/ sti,ulasi      perkemb. Anak
4. Klg dg anak usia sekolah
            - membantu sosialisasi anak dg lingk luar
            - mempertahankan keintiman     pasangan
            - memenuhi kebut. Yg   meningkat
5. Klg dg anak remaja
            - memberikan kebebasan seimbang       dan       bertanggug jawab
            - mempertahankan hub. Intim dg klg
            - komunikasi  terbuka : hindari,             debat,  permusuhan
            - persiapan perub. Sistem peran
6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa
            - perluas jar. Klg dari klg inti ke            extended
            - pertahnakan keintiman pasanagan
            - mabantu anak u/ mandiri sbg klg         baru
            - penataan kembali peran ortu
7. Klg usia pertengahan
            - pertahankan keseh. Individu dan         pasangan          usia pertengahan
            - hub. Serasi dan memuaskan dg           anak-   anaknya dan sebaya
            -  meningkatkan keakraban       pasangan
8. Keluarga usia tua
            - pertahankan suasana saling menyenangkan
            -adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek.      Fisik,penghasilan
            - pertahankan keakraban          pasangan
            - melakukan life review             masa lalu 
8. Keluarga usia tua
            - pertahankan suasana saling menyenangkan
            -adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek.      Fisik,penghasilan
            - pertahankan keakraban          pasangan
            - melakukan life review             masa lalu 

KELOMPOK KLG. DI INDONESIA
Berdasar sosek dan  kebut. Dasar
  1. PRASEJATERA,
            belum dpt memenuhi     kebut dasar minimal :
            pengajaran agama,        sandang,           papan, pangan,             kesehatan         atau klg            belum dapat             memenuhi         salah satu          /lebih    indikator ks tahap i 
  1. KELUARGA SEJAHTRA (KS I)
telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.
            indikator :
            - ibadah sesuai agama
            - makan 2 kali sehari
            - pakain berbeda tiap    keperluan
            - lantai bukan tanah
            - kesehatan : anak sakit,            ber kb,             pus  dibawa      kesarana keseh.
    3. KS II
            indikator
            - belum dapat menabung
            - ibadah (anggota klg)   sesui agama
            - makan 2 kali sehari
            - pakaian berbeda
            - lantai bukan tanah
            - kesehatan  (idem)
            - daging/ telur minimal 1            kali       seminggu  
- Pakaian baru setahun sekali
- Luas lantai 8 m 2 per orang
- Sehat 3 bulan terakhir
- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap
- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis
- Umur 7-15 th bersekolah
- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi  

4. KS III
indikator :
-            belum berkontribusi pd             masyarakat
-            ibadah sesuai agama
-            pakain berbeda tiap      keprluan
-            lantai bukan tanah
-            kesehatan idem
-            anggota melaks. Ibadah…       
-            daging/telur seminggu    sekali
-            memperoleh pakaian baru  dalam satu th terakhir
-            luas lantai  8 m2 perorang
-            anggota klg sehat dalm 3           bl terakhir
-            klg berumur 15 th punya penghasilan     tetap
-            baca tulis latin 10 –60 th
-            usia 7-15 bersekolah
-            anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb
-         upaya meningk agama
-            klg punya tabungan
-            makan bersama sehari sekali
-            ikut keg. Masyarakat
-            rekreasi  6 bl sekali
-            informasi dari mass media
-            menggunakan  transportasi

5. KS TAHAP III PLUS
-         dpt memenuhi seluruh    kebutuhannya : dasar,   sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.        
-         indikator ks iii + (ditambah)
-         memberikan sumb.        Secara teratur pd masy
-         aktif sbg pengurus         yayasan / panti
Indicator gakin :
-         Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih
-         Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali
-         Tdk pakaian beda tiap aktifitas
-         Tdk pakain baru, satu stel /tahun
-         Lantai mayoritas tanah
-         Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni
-         Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap
-         Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes
-         Anak 7-15 tahun tak berekolah

KESIMPULAN FUNGSI  DIATAS :
  1. Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia
  2. Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual
  3. Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan
FUNGSI KLG :
  1. Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.
  2. Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah
  3. Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup
  4. Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan
  5. Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat
  6. Pendidikan,
  7. Religius
  8. Rekreasi 

TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)
  1. Mengenal masalah keseh. Klg
  2. Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg
  3. Merawat klg yg mengalami gangg keseh.
  4. Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg
  5. Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya

KELUARGA SBG SISTEM
klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu
Alasan klg sbg sistem :
  1. Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya
  2. Saling berhub dan ketergantungan
  3. Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem
Komponen sistem keluarga
  1. Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama
  2. Proses, proses pelaksanaan fungsi klg
  3. Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,
  4. Feedback, pengontrol perilaku keluarga

KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM
  1. Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar
  2. Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar

STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :
  1. Standar praktik profesional
            stndar i : pengkajian
            standar ii : diagnosis
            standar iii : perencanaan
            standar iv : pelaks. Tind.
            standar v : evaluasi 
   2. Standar kinerja profesional
Standar i : jaminan mutu
Standar ii : pendidikan
Standar iii : penilaian prestasi
Standar iv : kesejawatan
Standar v : etik
Standar vi : kolaborasi
Standar vii ; riset
Standar ix : pemnafaatan sumber



PENDAHULUAN
            tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :
            1. Mengenal mas kes klg
            2. Memutuskan tindakan
            3. Melakukan tindakan
            4. Memelihara dan        memodifikasi    lingk.
            5. Memanfaatkan sumber daya             yg         ada (puskesmas, posyandu)
 
Tujuan khusus askep keluarga :
  1. Mengenal mas. Keseh. Klg
  2. Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg
  3. Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan
  4. Memodifikasi lingk. Klg
  5. Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …

ASKEP KELUARGA
  1. Pengkajian
  2. Diagnosis keperawatan
  3. Perencanaan
  4. Implementasi
  5. Evaluasi
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :
  1. Pemberi askep
  2. Sbg. Pendidik
  3. Advokat
  4. Koordinator
  5. Kolaborator
  6. Pembaharu
  7. Pengelola

PERSIAPAN :
  1. Menetapkan klg sasaran
  2. Buat jadwal kunjungan
  3. Siapkan perlengkapan lap.
            - family folder
            - maslah klien dan klg
            - phn kit
            - alat bantu penyuluhan
PENGKAJIAN :
Tahap yg perlu dilakukan :
1.      Bhsp
            - perkenalkan
            - jelaskan tujuan           kunjungan
2. Pengk. Awal : terfokus
3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)
            pengkajian lengkap

PENGKAJIAN :
1.         Berkaitan dg keluarga
            - demografi,
            - lingk
            - struktur dan fungsi      keluarga
            - stress dan koping       keluarga
            - perkemb. Keluarga
2.   Berkaitan dg indiv sbg  anggota
            - fisik
            - mental
            - sosial
            - spiritual
            - emosi

DIAGNOSIS :
Berdasar “ nanda “
  1. Gg. Proses klg
  2. Gg. Pemeliharaan kesehatan
  3. Nutrisi kurang /lebih
  4. Gg. Peran
  5. Pola eliminasi
  6. Sanitasi kurang
  7. Duka berkepanjangan
  8. Konflik pengamb. Keput
  9. Koping klg inadekuat
  10. Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah
  11. Hambatan interaksi
  12. Kurang penget.
  13. Resiko [perub peran
  14. Resiko trauma
  15. Resiko pk
  16. Ketidak berdayaan
  17. Isolasi sosial
  18. Dll



SCORING :
Diag. Kep (baylon –maglaya)
Prioritas diranking
Contoh :
“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”

DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI  (LIHAT DI FORMAT)

DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:
A. Lingkungan
  1. Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)
  2. Resiko cedera
  3. Resiko infeksi
B. Struktur komunikasi
  1. Kerusakan komunikasi
C. Struktur peran
  1. Isolasi sosial
  2. Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)
  3. Berduka disfungsional
  4. Potensial pening mjd ortu
  5. Perub penamp. Peran
  6. Gangg. Citra tubuh
D. Afektif
  1. Resiko tindakan kekerasan
  2. Perub proses keluarga
  3. Koping klg tak efektif 
E. Sosial
  1. Perilaku mencari bant. Kes
  2. Konflik peran ortu
  3. Perub pertukem
  4. Perub pemel. Kesh
  5. Kurang penget
  6. Isolasi sos
  7. Ketidak patuhan
  8. Gangg identitas pribadi 
F. Fungsi perawat klg
  1. Perilaku mencari pertol kesh
  2. Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg
  3. Resiko penyebaran infeksi  
G. Strategi  koping
  1. Potensial peningk koping klg
  2. Koping klg tak efektif
  3. Resiko tindakan kekerasan 
http://ppnilumajang.wordpress.com/asuhan-keperawatan-keluarga/